JEMBER - Wabah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang mulut dan kuku (PMK), mendapat perhatian serius dari Dinas Peternakan bersama.aparat terkait lainnya, seperti yang dilakukan diwilayah Koramil 0824/09 Tempurejo, Babinsa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, yang dilakukan pemasangan barkot.
Pemasangan barkot atau tanda tersebut sebagai upaya dalam membedakan ternak yang sudah di vaksin dan yang belum divaksin.
Sugiman 54 Tahun Warga Desa Wonosari, salah satu warga yang sapinya sudah di vaksin saat dilakukan pemasangan tanda menyatakan, kami sangat senang dengan adanya aparat bersama petugas Puskeswan yang sering melakukan sosialisasi, dan ini tadi dilakukan pemasangan tanda bagi sampai, domba maupun kambing yang sudah divaksin.
Sapi saya sudah divaksin bukan yang lalu dan tadi ikut dilakukan pemasangan tanda, kita sebagai peternak sangat berterima kasih dengan perhatian aparat, sehingga sapi saya ini ikut terlindung dari bahaya PMK. Jelas
Danramil 0824/09 Tempurejo Kapten Arm Sugiono menyatakan, bahwa memang benar adanya pendampingan anggotanya terhadap petugas Puskeswan, yang melaksanakan pemasangan tanda pada ternak warga.
Hal ini untuk membedakan antara ternak yang sudah divaksin dan yang belum divaksin, sekaligus melakukan pemantauan, edukasi kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya PMK. Jelas Danramil.
Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, dalam konfirmasinya menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas kita aparat kewilayahan dalam membantu pemerintah daerah, dalam pengendalian wabah penyakit ternak PMK.
Dan kegiatan pemantauan ini memiliki manfaat yang sangat luar biasa dalam.mencegah penyebaran PMK, dengan kesadaran masyarakat lebih efektif dalam menangkal wabah yang banyak menyerang ternak sapi warga ini. Ujar Dandim 0824/Jember. (Siswandi)